Telp. 02273518599 | Wa. 085722878347 | Email. [email protected]

IPAL Rumah Sakit – Pengertian, Proses, Manfaat, Standar, & Kontraktor IPAL
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) rumah sakit merupakan sistem yang merancang perubahan pada limbah cair medis agar aman sebelum membuangnya ke lingkungan. Limbah rumah sakit mengandung zat berbahaya yang dapat mencemari air tanah, sungai, dan ekosistem jika penanganan tidak dengan baik. Oleh karena itu, IPAL menjadi solusi penting dalam pengelolaan limbah cair agar tidak berdampak negatif pada kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Apa Itu IPAL Rumah Sakit?
IPAL rumah sakit adalah sistem untuk mengolah limbah cair dari kegiatan medis dan non-medis di fasilitas kesehatan. Limbah ini berasal dari berbagai sumber, seperti laboratorium, ruang operasi, ruang rawat inap, dan unit sterilisasi. Rumah sakit merancang Instalasi Pengolahan Air Limbah untuk menghilangkan kontaminan biologis, kimia, dan fisik yang terdapat dalam air limbah sebelum membuangnya ke badan air atau sistem drainase umum.
Jenis Limbah Cair Rumah Sakit
Limbah cair rumah sakit dikategorikan menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Limbah Infeksius: Mengandung mikroorganisme patogen yang berpotensi menularkan penyakit.
- Limbah Kimia: Mengandung zat kimia berbahaya seperti formalin, alkohol, dan obat-obatan kadaluarsa.
- Limbah Farmasi: Sisa obat-obatan yang tidak terpakai dan berisiko mencemari lingkungan.
- Limbah Radioaktif: Limbah dari bahan radioaktif yang digunakan dalam diagnosis dan terapi medis.
- Limbah Domestik: Limbah dari aktivitas non-medis seperti dapur dan toilet.
Proses Pengolahan Air Limbah di IPAL Rumah Sakit
Proses sistem pengolahan air limbah di rumah sakit terdiri dari beberapa tahapan utama, yaitu:
1. Screening (Penyaringan)
Tahap awal ini bertujuan untuk menyaring partikel besar seperti kain kasa, plastik, dan benda lainnya agar tidak mengganggu proses pengolahan selanjutnya.
2. Equalization Tank (Kolam Penyeimbang)
Air limbah dikumpulkan dalam bak penyeimbang untuk menstabilkan aliran dan konsentrasi polutan sebelum diproses lebih lanjut.
3. Proses Fisika
Melibatkan sedimentasi dan filtrasi untuk menghilangkan partikel tersuspensi dalam limbah cair.
4. Proses Kimia
Penggunaan bahan kimia seperti koagulan dan flokulan untuk mengendapkan zat-zat berbahaya serta menetralkan pH air limbah.
5. Proses Biologi
Dalam tahap ini, bakteri dan mikroorganisme digunakan untuk menguraikan bahan organik dalam air limbah. Metode yang umum digunakan meliputi:
- Aerobik: Menggunakan bakteri yang membutuhkan oksigen untuk menguraikan zat organik.
- Anaerobik: Menggunakan bakteri yang tidak memerlukan oksigen untuk mengolah limbah.
6. Disinfeksi
Air limbah yang telah diproses didesinfeksi menggunakan klorin atau sinar ultraviolet untuk membunuh bakteri dan patogen yang tersisa.
7. Pembuangan Akhir
Setelah melalui semua tahap pengolahan, air limbah yang telah bersih dan memenuhi baku mutu lingkungan dibuang ke badan air atau digunakan kembali untuk keperluan non-potable seperti penyiraman taman rumah sakit.
Manfaat IPAL Rumah Sakit
Instalasi Pengelohan Air Limbah rumah sakit memiliki berbagai manfaat, antara lain:
- Melindungi Lingkungan: Mencegah pencemaran air, tanah, dan ekosistem akibat limbah medis yang berbahaya.
- Mencegah Penyebaran Penyakit: Mengurangi risiko penyebaran penyakit dari limbah infeksius.
- Kepatuhan Terhadap Regulasi: Memastikan rumah sakit mematuhi peraturan pemerintah terkait pengolahan limbah.
- Mengurangi Biaya Operasional: Dengan sistem pengolahan yang efisien, rumah sakit dapat mengurangi biaya pembuangan limbah.
- Pemanfaatan Kembali Air: Menggunakan kembali air hasil pengolahan untuk kebutuhan tertentu, sehingga menghemat konsumsi air bersih.
Regulasi dan Standar IPAL Rumah Sakit di Indonesia
Di Indonesia, tentang struktur pengolahan air limbah rumah sakit harus memenuhi peraturan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah, seperti:
- Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
- Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
- Standar Nasional Indonesia (SNI) 6989 tentang metode pengujian kualitas air limbah.
Setiap rumah sakit wajib melakukan uji laboratorium secara berkala untuk memastikan air limbah yang ada memenuhi standar.
Tantangan dalam Implementasi IPAL Rumah Sakit
Meskipun instalasi pengolahan air limbah rumah sakit sangat penting, masih ada beberapa tantangan dalam implementasinya, seperti:
- Biaya Investasi yang Tinggi: Pembangunan dan perawatan IPAL memerlukan investasi besar.
- Kurangnya Kesadaran dan Kepatuhan: Beberapa rumah sakit masih belum sepenuhnya mematuhi regulasi yang ada.
- Kurangnya SDM yang Terampil: Pengelolaan IPAL memerlukan tenaga ahli yang memahami proses pengolahan limbah.
- Keterbatasan Teknologi: Tidak semua rumah sakit memiliki akses terhadap teknologi IPAL yang canggih dan efisien.
Penutup
IPAL rumah sakit adalah solusi penting dalam pengelolaan limbah cair medis untuk mencegah pencemaran lingkungan dan melindungi kesehatan masyarakat. Dengan penerapan teknologi pengolahan yang tepat, kepatuhan terhadap regulasi, serta kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah, rumah sakit dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Penerapan IPAL yang baik tidak hanya menjadi tanggung jawab rumah sakit, tetapi juga membutuhkan dukungan dari pemerintah dan masyarakat untuk memastikan bahwa limbah medis tidak mencemari lingkungan dan menjadi ancaman bagi kesehatan manusia. Dengan demikian, penggunaan IPAL yang optimal akan memberikan manfaat jangka panjang bagi ekosistem dan kehidupan manusia secara keseluruhan.
Jasa Pembuatan IPAL Rumah Sakit
PT Cakrawala Bima Instrument merupakan salah satu perusahaan swasta terbaik yang menjadi konsultan, kontraktor pengolahan limbah, serta pembuat IPAL Rumah Sakit sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia) dengan jangkauan seluruh Indonesia dan pekerja berpengalaman. Tanya harga dan spesifikasi Hubungi kontak CS kami melalui website ini.