Ambient air monitoring adalah pemantauan kualitas udara di daerah tertentu, misalnya di pusat kota. Ini tidak berkaitan dengan pemantauan emisi dari cerobong asap. Kualitas udara ambien lokal dapat terdegradasi oleh sejumlah sumber seperti kendaraan diesel dan emisi pembangkit tenaga listrik. Substansi yang biasa dipantau termasuk deposisi debu, PM10, PM2.5, NOx dan SOx. The Irish EPA dan UK Environmental Agency melaksanakan pemantauan ambient, biasanya menggunakan stasiun pemantauan permanen. Data ini biasanya tersedia secara gratis.

Pemantauan lingkungan sering diperlukan sebagai syarat lisensi IED, izin, kondisi perencanaan, untuk mendukung aplikasi lisensi atau sebagai bagian dari EIS. Contoh umum dari hal ini adalah pemantauan debu di tambang untuk memastikan tingkat debu berada di bawah yang ditentukan dalam kondisi perencanaan.

Regulasi pemerintah dalam pengukuran ambient mengacu kepada PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1999 mengenai PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA , diatur jenis debu dan gas yang harus diukur dengan interval waktu tertentu. Gas NO2, SO2, O3, CO dan debu (Particulate matter) merupakan parameter wajib yang harus diukur.

Berfungsi untuk pengambilan sampel di perairan dangkal atau perairan mendalam, botol ini disebut "horisontal" karena mereka turun sejajar dengan bagian bawah. Mereka ditarik ke samping sebelum penutupan oleh operator. Hal ini memastikan sampel air representatif untuk kedalaman tertentu.

Tujuan Umum Pengambilan sampel air:

• fisik (suhu)
• kimia (gas terlarut, nutrisi, logam)
• data biologis (fotozooplankton)

Pengambil air yang khas memiliki tiga (3) karakteristik dasar:

• Orientasi: vertikal atau horizontal
• Jenis silinder: polikarbonat bening atau PVC buram
• Sampler volume: 2.2, 3.0 dan 5.0 liter