Apa itu Eko-Arsitektur? Pentingnya Arsitektur Berkelanjutan
panel tenaga surya di pinggir jalan
Manfaat Tenaga Surya Kelompok: Sebuah Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan
Oktober 2, 2023
dosimeter alat deteksi radiasi nuklir
Detektor Radiasi Nuklir FS-600
Oktober 12, 2023

Apa itu Eko-Arsitektur? Pentingnya Arsitektur Berkelanjutan

ekologi arsitektur bangunan rumah

Apa yang dimaksud dengan Eko-Arsitektur?

Eko-Arsitektur berarti merancang dan membangun bangunan dengan cara yang mengurangi keseluruhan kerugian dan dampak terhadap lingkungan dalam prosesnya. Eko-Arsitek melakukan hal ini dengan mempertimbangkan banyak komponen seperti penggunaan bahan konstruksi berkelanjutan yang mengurangi keseluruhan biaya dan jejak karbon, menghemat energi dan air, dan lain-lain. Eko-Arsitektur juga dikenal sebagai ‘Arsitektur Berkelanjutan’ atau ‘Arsitektur Hijau’.

Apa Pentingnya Eko-Arsitektur?

Kita hidup di era Antroposen, yang berarti dampaknya terhadap bumi begitu besar sehingga kita saat ini hidup di tempat yang disebut “Hutan Beton” tanpa alam atau keanekaragaman hayati apa pun yang pada akhirnya akan merugikan planet ini dan kita sendiri. Jadi, tidak ada pilihan lain selain memikirkan kembali dan mengubah cara kita membangun kota dan menjalani hidup mulai sekarang dan seterusnya. Hal ini dilakukan dalam bentuk pembangunan berkelanjutan yang mencakup pembangunan kompleks perumahan dan monumen berkelanjutan yang mampu bekerja sama dengan alam dan bukan melawannya.

 

ekologi arsitektur bangunan rumah

 

Eko-Arsitektur bertujuan untuk merancang bangunan yang berada dalam skenario terbaik, mandiri dan menggunakan sumber daya di sekitarnya untuk memaksimalkan efisiensi penggunaan energi dan pasokan air. selama masa konstruksi serta ketika pemilik pindah.

Apa Fitur Utama Eko-Arsitektur?

Ada beberapa fitur yang harus dimiliki oleh semua arsitektur hijau untuk dapat dicirikan, yaitu:

  • Bangunan/arsitektur harus Hemat Energi.
  • Bangunan-bangunan tersebut harus menjadi bangunan Net-Zero, yakni mampu mempertahankan diri melalui pembangkitan energi terbarukan.
  • Harus Hemat Air.
  • Harus dibangun untuk mengelola dan menahan air hujan atau kejadian alam lainnya.
  • Harus memiliki sistem ventilasi yang baik untuk lingkungan dalam ruangan dan kualitas udara terbaik.

Apa saja Metode/Teknik dasar yang digunakan dalam Eko-Arsitektur?

Beberapa Teknik dasar meliputi:

  • Menggunakan material Konstruksi Berkelanjutan yang menggabungkan aspek alam seperti menggunakan Hempcrete (atau hemplime adalah bahan biokomposit, campuran hurds rami dan kapur, pasir, atau pozzolan, yang digunakan sebagai bahan konstruksi dan isolasi.) sebagai pengganti beton, menggunakan batu bata “lubang lebah” sebagai pengganti batu bata biasa, ubin yang terbuat dari kulit telur, dan lain-lain.
  • Daur ulang limbah yang dihasilkan dan pilah limbah bahan konstruksi pada sumbernya.
  • Sesuaikan dan gunakan kembali ruang bangunan lama dan pulihkan.
  • Mempertimbangkan orientasi bangunan dengan mendesainnya sedemikian rupa sehingga mengurangi kebutuhan penerangan pada siang hari. Hal ini dimungkinkan dalam perancangan pasif berkelanjutan dengan memperhitungkan arah matahari dan angin untuk menghemat energi. Hal ini memungkinkan gedung menggunakan lebih sedikit listrik.
  • Berkonsultasi dengan ahli dan orang terkait lainnya untuk penggunaan pipa, insulasi, dan sistem HVAC hemat energi terbaik di gedung yang tahan lama.
  • Merancang bangunan yang mampu memanfaatkan dan menjalankan sumber energi terbarukan seperti energi angin atau matahari bangunan dibangun dengan memperhatikan bentang alam dan lingkungan alam atau kemungkinan ekosistem disekitarnya.
  • Sumber bahan dan perabotan seperti karpet, cat dan kain pelapis, dll. dari sumber yang berkelanjutan dan perusahaan yang ramah lingkungan.
  • Berkebun di Atap – memungkinkan atap digunakan sebagai ruang untuk berkebun di rumah, penghijauan atau tumbuh-tumbuhan untuk meningkatkan kualitas udara dan mengatur suhu bangunan.
  • Menggunakan dinding miring agar cahaya matahari lebih banyak dapat menembus bangunan.
  • Sistem drainase yang memungkinkan penggunaan kembali air hujan untuk berbagai keperluan seperti pembilasan greywater atau bahkan untuk sekedar mendinginkan bangunan dengan mengalirkan ke dalam pipa dinding.
  • Dinding berisolasi termal di daerah dingin atau memasang menara pendingin di daerah panas yang bekerja dengan cara menguapkan air dan menjaga bangunan tetap sejuk.
  • Maksimalkan penggunaan jendela, skylight dan sumber cahaya alami untuk masuk.
  • Menggunakan surya sel atau panel untuk membuat bangunan tersebut memiliki energi listrik mandiri.
  • Memiliki sistem untuk menyimpan air hujan yang tepat.

Kesimpulan

Pada dasarnya, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencapai arsitektur yang ramah lingkungan dan kompatibel dengan alam. Langkah pertama menuju pembangunan berkelanjutan adalah adanya aturan pemerintah di seluruh dunia dalam menerapkan arsitektur berkelanjutan yang akan mengarah pada kota-kota ramah lingkungan.

Arsitektur berkelanjutan bukan lagi masa depan, ini adalah kebutuhan kita saat ini dan akan sangat membantu pembangunan, tidak hanya di lingkungan kita tetapi juga di komunitas kita agar lebih sadar akan dampak aktivitas manusia dalam segala aspek.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Hubungi Kami!