Perubahan Iklim Menyebabkan Munculnya dan Penyebaran Penyakit
lingkungan hutan pohon rindang di dalam kaca pecah
Apa Beda antara Penghijauan dan Reboisasi?
Oktober 16, 2023
alam membuat bahagia menghilangkan stres
Apa itu Penghijauan? Apa Saja Teknik dan Manfaatnya?
Oktober 23, 2023

Perubahan Iklim Menyebabkan Munculnya dan Penyebaran Penyakit

polusi udara di kota besar

Bagaimana Hubungan Perubahan Iklim dengan Munculnya dan Penyebaran Penyakit?

Karena pembakaran bahan bakar fosil dan emisi CO2 dalam jumlah besar memperburuk efek rumah kaca, diperkirakan suhu rata-rata global akan meningkat 1-2°C pada tahun 2100. Akibatnya, dalam beberapa dekade mendatang akan terjadi kejadian cuaca ekstrem serta peningkatan berbagai penyakit.

Dalam sejarah belakangan ini, kita telah melihat munculnya penyakit-penyakit baru seperti HIV/AIDS-1980, Hepatitis C-1990, Flu Babi-2009, MERS-2012, COVID-2019 dan masih banyak lagi. Semua ini ada hubungannya dengan perubahan lingkungan. Hal ini mencerminkan bahwa perubahan iklim juga akan meningkatkan kejadian penyakit.

 

penggunaan masker wajah di tengah pandemi covid 19

 

Akibat Perubahan Lingkungan Dalam Potensi Kemunculan Penyakit

1. Pemanasan Global & Pencairan Kutub

Kita tahu bahwa peningkatan suhu rata-rata global menyebabkan mencairnya kriosfer. Kenaikan suhu lebih terasa di daerah kutub dan lebih sedikit di daerah khatulistiwa. Mencairnya es tidak hanya akan menyebabkan lebih banyak banjir, namun juga akan mengaktifkan kembali mikroorganisme beku yang tidak aktif, seperti virus dan bakteri yang mungkin dapat membawa penyakit dan mengancam jiwa.

2. Mengganggu Habitat

Campuran kompleks dari berbagai kondisi lingkungan, misalnya suhu dan kelembaban, menentukan habitat yang cocok untuk setiap vektor seperti mikroorganisme yang mampu menularkan penyakit. Karena gangguan habitat, organisme ini dapat bermigrasi atau menyusup ke pemukiman manusia di mana mereka dapat mencemari atau berkembang biak di permukaan air, menggigit, atau menginfeksi manusia secara langsung. Organisme, khususnya agen penyakit tropis, diperkirakan akan muncul kembali di beberapa negara termasuk Eropa dan Amerika Utara.

3. Penularan Penyakit

Perubahan iklim berdampak langsung pada penularan penyakit karena mengubah jangkauan geografis vektor dan meningkatkan tingkat reproduksi dan gigitan. Hal ini juga memperpendek masa inkubasi patogen, sebuah waktu yang dibutuhkan hingga gejala berkembang sejak paparan. Meningkatnya suhu dan ketinggian air laut dapat menyebabkan tingginya angka penyakit yang ditularkan melalui air dan penyakit terkait lainnya, seperti kolera dan keracunan kerang. Migrasi manusia karena penyakit, dan kerusakan infrastruktur kesehatan akibat cuaca ekstrem secara tidak langsung juga dapat berkontribusi terhadap penularan penyakit.

Bagaimana Perubahan Iklim Menyebabkan Munculnya Penyakit Baru?

Salah satu dampak paling serius dari pemanasan global adalah mencairnya lapisan es yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Lapisan es dan inti es tidak hanya memberi kita informasi tentang organisme purba, pola iklim, dan sejarah bumi. Es yang Mencair akan mengungkap patogen yang terkubur atau organisme penyebab penyakit.

Pada tahun 2012, virus Virola terdeteksi pada 300 mumi beku tua di Siberia. Pada tahun 2005, para ilmuwan dari NASA menghidupkan kembali bakteri yang membeku di Alaska selama 32.000 tahun. Beberapa ilmuwan lain juga menemukan bakteri berumur 8 juta tahun dari sampel es di Antartika.

Jadi, ketika es mencair, berbagai virus dan spora dapat aktif kembali. Faktanya, telah ditemukan bahwa spora dan berbagai virus dapat menjadi tidak aktif ketika kondisi tidak mendukung kelangsungan hidup mereka; mereka tersembunyi di bawah tanah beku dan diaktifkan kembali saat es mencair; spora ini dapat diangkut melalui banjir atau serangga (misalnya lalat) yang kemudian dapat mencapai ke komunitas manusia.

Pada tahun 1980, penyakit cacar dinyatakan telah dimusnahkan sepenuhnya oleh PBB. Namun, para ilmuwan telah menemukan virus variola yang menyebabkan cacar; tidak aktif dalam tubuh manusia beku yang terkubur di lapisan es Siberia tempat terjadinya epidemi cacar yang besar pada tahun 1890.

Diperkirakan bahwa pandemi di masa depan mungkin timbul dari pencairan gletser karena banyaknya patogen yang membeku di dalamnya yang akan aktif kembali saat pencairan.

Keterkaitan Perubahan Iklim dan Laju Penyebaran Penyakit Menular

 

polusi udara di kota besar

 

Faktor iklim dan dampak yang ditimbulkannya mempengaruhi asal usul dan penyebaran penyakit menular, selain faktor manusia, biologis, dan ekologi.

Diperkirakan 34% dari semua penyakit pada masa kanak-kanak dan 36% kematian anak-anak di seluruh dunia berhubungan dengan perubahan lingkungan. Wabah kolera, malaria, diare, penyakit jamur dan demam berdarah semuanya sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim. Penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti malaria, demam berdarah, dan virus ensefalitis, termasuk penyakit yang paling sensitif terhadap iklim. Virus Hanta, Flu Burung, Kolera, Ebola, dan TBC hanyalah beberapa dari penyakit yang mungkin menyebar dan menjadi lebih buruk akibat perubahan iklim. Secara global, kenaikan suhu sebesar 1-2ºC akan meningkatkan jumlah orang yang berisiko terkena malaria sekitar 3-5%, yaitu beberapa ratus juta orang.

Kesimpulan

Perubahan kejadian penyakit dan pola penularan kemungkinan besar merupakan konsekuensi dari perubahan iklim. Kita perlu menganalisis peran iklim dalam munculnya penyakit menular dan hal ini memerlukan kerja sama dari para dokter, ahli iklim, ahli biologi, dan ilmuwan sosial. Peningkatan pengawasan penyakit, pemodelan terpadu, dan penggunaan sistem pengumpulan data berbasis geografis akan memungkinkan tindakan yang lebih antisipatif dan mitigasi. Memahami hubungan antara perubahan klimatologi dan ekologi sebagai penyebab munculnya dan redistribusi penyakit akan sangat membantu kita mengambil arah yang tepat untuk memeranginya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Hubungi Kami!